SATU SELAMANYA
WAHID SA XI
TGB A
Tidak ada yang istimewa dariku, karena aku hidup sesederhana
mungkin. Tidak banyak tingkah, hanya menikmati alur yang telah Tuhan berikan.
Aku memiliki seorang sahabat. Aku mengenalnya sudah sejak kecil. Gadis itu
bernama Devy. Masa kecil kami berlari bersama mengejar sang mentari. Hingga
saat kami menempuh sekolah, orang tua kami memasukkan kami ke sekolah yang
sama. Hampir setiap hari kami bertemu, melewatkan waktu bersama. Devy menurutku
gadis yang selalu ceria, dia membawa awan putih disaat hariku penuh awan
mendung. Dia pintar, dan selalu membuat orang lain merasa senang bersamanya.
Setelah kami melanjutkan ke jenjang berikutnya, kami sangat
jarang bertemu, karena orang tuanya menyekolahkan Devy di luar kota. Itu yang
membuatku menjadi kurang semangat dalam belajar. Hari – hari kulalui tanpa
melihat keceriaannya, tanpa ada yang yang dapat memotivasiku dalam belajar. Semenjak
itu kami semakin sering melewatkan semua kebersamaan kami. Devy mengarungi
hidupnya bersama teman barunya dan akupun sama.
Hingga bertahun – tahun berlalu aku selalu menunggu
kedatangannya, akhirnya saat itu datang juga. Sesaat setelah kelulusan ia
pulang ke kampungnya yang dulu, di kampung dimana aku selalu menantinya dan
menunggu kepulangannya. Kedekatan kami mulai memulih, di situ aku mulai
menjalani hariku seperti dulu yang pernah aku jalani, setiap hari aku selalu
bertemu dengannya, bercerita, berbagi ilmu, tertawa, dan kami seakan – akan
lupa dengan waktu apabila sedang bersama.
Kini kami telah memasuki gerbang kedewasaan. Di mana kami telah
mampu memikirkan masa depan. Menanggapi dunia dengan kata-kata bijak. Menangis
karena cinta. Kini kami telah mengerti bahwa persahabatan itu adalah pengertian
dan perbedaan yang indah. Juga tentang cinta, bukan hanya untuk orang yang kami
sebut pacar. Tetapi juga untuk orang yang sering kami panggil sahabat.
Sedangkan pengertian sahabat bagiku hanya satu kata. “Dia…”
Hari – hari berlalu begitu cepat jika bersamanya. Sampai saat
ini dia selalu ada untukku, dia selalu kujadikan sahabat yang mungkin tak kan
pernah tergantikan selama hidupku, dan semoga selamanya kami akan tetap selalu
menjadi sahabat yang dapat mengerti apa yang selalu aku butuhkan dari dia.
0 komentar:
Posting Komentar