Laporan Percobaan Tentang Reaksi Redoks di Sekitar Kita
Disusun oleh :
Nama :
Wahid SA
Kelas :
X TGB A
SMK NEGERI 2 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
A. Tujuan
·
Mengamati perubahan/perkaratan
besi.
·
Mengamati proses oksidasi dan
reduksi yang terjadi pada besi.
B. Dasar Teori
Besi
merupakan logam yang menempati urutan kedua dari logam-logam yang umum terdapat
pada kerak bumi. Besi cukup reaktif, besi bila dibiarkan di udara terbuka untuk
beberapa lama mengalami perubahan warna yang lazim disebut perkaratan
besi. Proses perubahan besi menjadi besi berkarat merupakan reaksi redoks yang
melibatkan oksigen :
Fe (s) + O2 ------->
Fe2O3
Korosi atau
perkaratan logam merupakan proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau
elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengami reduksi, sehingga
proses korosi merupakan proses elektrokimia. Korosi dapat terjadi oleh air yang
mengandung garam, karena logam akan bereaksi secara elektrokimia dalam larutan
garam (elektrolit). Pada proses elektrokimianya akan terbentuk anoda dan katoda
pada sebatang logam. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak
logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan
lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan
dari proses ekstraksi logam
dari bijih mineralnya. Contohnya,
bijih mineral logam besi di
alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi
sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan
dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama
pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan
korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Faktor yang
berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal
dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada
dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan
meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia
yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan
korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa
an-organik maupun organik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara
dapat mempercepat proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau
basa dapat mempercepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam
ruangan tersebut.
Flour, hydrogen flourida
beserta persenyawaan – persenyawaan dikenal sebagai bahan korosif. Dalam
industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak
(NH3) merupakan bahan kimia yang cukup banyak digunakan dalam
kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk
gas dan sangat mudah terlepas ke udara. Ammoniak dalam kegiatan industri
umumnya digunakan untuk sintesa bahan organik, sebagai bahan anti beku didalam
alat pendingin, juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk. Bejana-bejana
penympan ammoniak harus selalu diperiksa untuk mencegah terjadinya kebocoran
dan pelepasan bahan ini ke udara. Embun pagi saat ini umumnya mengandung aneka
partikel aerosol, debu serta gas-gas asam seperti NOx dan XOx.
Dalam batu bara terdapat belerang atau sulfur (S) yang apabila dibakar berubah
menjadi oksida belerang.
Masalah utama berkaitan dengan
peningkatan penggunaan batubara adalah dilepaskannya gas-gas polutan seperti
oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx). Walaupun
sebagian besar pusat tenaga listrik batubara telah menggunakan alat pembersih
endapan (presipitator) untuk membersihkan pertikel-partikel kecil dari asap
batubara, namun NOx dan SOx yang merupakan
senyawa gas dengan bebasnya naik melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas.
Di dalam udara, kedua gas tersebut dapat berubah menjadi asam nitrat (HNO3)
dan asam sulfat (H2SO4).
Oleh sebab itu, udara menjadi
terlalu asam dan bersifat korosif dengan terlarutnya gas-gas asam tersebut
didalam udara. Udara yang asam ini tentu dapat berinteraksi dengan apa saja,
termasuk komponen-komponen renik didalam peralatan elektronik. Jika hal itu
terjadi, maka proses korosi tidak dapat dihindari lagi. Korosi yang menyerang
piranti maupun komponen-komponen elektronika dapat mengakibatkan kerusakan
bahkan kecelakaan. Karena korosi ini, maka sifat elektrik komponen-komponen
elektronika dalam komputer, televisi, video, kalkulator, jam digital dan
sebagainya menjadi rusak. Korosi dapat menyebabkan terbentuknya lapisan
nonkonduktor pada komponen elektronik.
Oleh sebab itu, dalam lingkungan
dengan tingkat pencemaran tinggi, aneka barang mulai dari komponen elektronika,
renik sampai jembatan baja semakin rusak, bahkan hancur karena korosi. Dalam
beberapa kasus, hubungan pendek yang terjadi pada peralatan elektronik dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan kerugian bukan hanya dalam
bentuk kehilangan atau kerusakan materi, tetapi juga korban nyawa.
Flour, hydrogen flourida
beserta persenyawaan – persenyawaan dikenal sebagai bahan korosif. Dalam
industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak
(NH3) merupakan bahan kimia yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan
industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan
sangat mudah terlepas ke udara. Ammoniak dalam kegiatan industri umumnya
digunakan untuk sintesa bahan organik, sebagai bahan anti beku didalam alat
pendingin, juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk. Bejana-bejana penympan
ammoniak harus selalu diperiksa untuk mencegah terjadinya kebocoran dan
pelepasan bahan ini ke udara. Embun pagi saat ini umumnya mengandung aneka
partikel aerosol, debu serta gas-gas asam seperti NOx dan XOx.
Dalam batu bara terdapat belerang atau sulfur (S) yang apabila dibakar berubah
menjadi oksida belerang.
Masalah utama berkaitan dengan
peningkatan penggunaan batubara adalah dilepaskannya gas-gas polutan seperti
oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx). Walaupun
sebagian besar pusat tenaga listrik batubara telah menggunakan alat pembersih
endapan (presipitator) untuk membersihkan pertikel-partikel kecil dari asap
batubara, namun NOx dan SOx yang merupakan
senyawa gas dengan bebasnya naik melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas.
Di dalam udara, kedua gas tersebut dapat berubah menjadi asam nitrat (HNO3)
dan asam sulfat (H2SO4).
Oleh sebab itu, udara menjadi
terlalu asam dan bersifat korosif dengan terlarutnya gas-gas asam tersebut
didalam udara. Udara yang asam ini tentu dapat berinteraksi dengan apa saja,
termasuk komponen-komponen renik didalam peralatan elektronik. Jika hal itu
terjadi, maka proses korosi tidak dapat dihindari lagi. Korosi yang menyerang
piranti maupun komponen-komponen elektronika dapat mengakibatkan kerusakan
bahkan kecelakaan. Karena korosi ini, maka sifat elektrik komponen-komponen
elektronika dalam komputer, televisi, video, kalkulator, jam digital dan
sebagainya menjadi rusak. Korosi dapat menyebabkan terbentuknya lapisan
nonkonduktor pada komponen elektronik.
Oleh sebab itu, dalam lingkungan
dengan tingkat pencemaran tinggi, aneka barang mulai dari komponen elektronika,
renik sampai jembatan baja semakin rusak, bahkan hancur karena korosi. Dalam
beberapa kasus, hubungan pendek yang terjadi pada peralatan elektronik dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan kerugian bukan hanya dalam
bentuk kehilangan atau kerusakan materi, tetapi juga korban nyawa.
Deret Volta dan hukum
Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui
kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak
faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat
menghalangi beda potensial terhadap elektrodalainnya yang
akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.
C. Alat dan
Bahan
1. Gelas
kaca 6 buah.
2. Paku 6
buah.
3. Ampelas.
4. Air.
5. Minyak
goreng.
6. Alkohol.
7. Cuka.
8. Kapas
potong.
D. Prosedur
Kerja
a. Menggosok
paku dengan ampelas hingga bersih.
b. Menyediakan
6 lembar kapas potong.
Ø Kapas 1
dicelupkan ke dalam air.
Ø Kapas 2
dicelupkan ke dalam minyak goreng.
Ø Kapas 3
dicelupkan ke dalam alkohol.
Ø Kapas 4
dicekupkan ke cuka.
Ø Kapas 5
dibiarkan seperti aslinya.
Ø Kapas 6
dibiarkan kering.
c. Memasukkan
masing-masing kapas ke dalam gelas yang telah dilabeli nomor 1-6. Menaruh
sebuah paku di dalamnya.
d. Meletakkan
semua gelas di tempat terbuka namun terhindar dari hujan. Gelas nomor 1-5
dibiarkan terbuka. Menutup rapat-rapat gelas nomor 6 agar tidak terjadi
sirkulasi udara.
e. Mengamati
perubahan yang ditunjukkan pada masing-masing paku setiap hari, sampai terlihat
adanya perubahan pada paku.
E. Data
Pengamatan
No
|
Gelas
|
Hari Ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Air
|
-
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
Ujungnya
berkarat
|
Ujungnya
berkarat
|
2
|
Minyak
Goreng
|
-
|
Belum
ada perubahan
|
Ujungnya
berkarat
|
Ujungnya
berkarat
|
Ujungnya
berkarat
|
3
|
Alkohol
|
-
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
4
|
Cuka
|
-
|
Sedikit
berkarat
|
Karat
bertambah
|
Karat
semakin banyak
|
Karat
menjadi lebih tebal
|
5
|
Asli
|
-
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
6
|
Ditutup
|
-
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
Belum
ada perubahan
|
F. Analisa
Data
Ø Perubahan
pada besi yang paling mencolok adalah pada cuka.
Ø Pada
air dan minyak goreng hanya berkarat ujungnya.
Ø Pada
alkohol, asli atau yang dibiarkan, dan yang ditutup tidak ada perubahan sama
sekali.
G. Kesimpulan
dan Saran
Kesimpulan
Paku yang berkarat lebih cepat yaitu
paku yang diletakkan dalam air yang berisi cuka, karena cuka berfungsi sebagai
zat elektrolit yang mempercepat korosi. Dan pada paku yang diletakkan dalam air
yang diatasnya ada minyak seharusnya akan menghalangi O2 masuk
sehingga paku tidak berkarat lebih banyak namun pada percobaan yang kami
lakukan selang pemberian air dan minyak terlalu lama sehingga O2 terlanjur
masuk.
Saran
Sebaiknya pada percobaan ini digunakan jenis logam yang lain untuk diketahui sifat-sifatnya dalam mempercepat atau menghambat korosi pada besi.
Sebaiknya pada percobaan ini digunakan jenis logam yang lain untuk diketahui sifat-sifatnya dalam mempercepat atau menghambat korosi pada besi.
H. Referensi
Kak kok gak bisa dilihat data pengamatan hari ke 3 sampai 5
BalasHapus