Pages

Selasa, 20 Januari 2015

Mekanika Teknik


MAKALAH
MEKANIKA TEKNIK









Disusun Oleh :
1.     Wahid S A.
Kelas               : X TGB A



SMK N 2 WONOGIRI
TAHUN DIKLAT 2013/2014


KATA PENGANTAR
     
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mekanika teknik ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Sarjoko selaku Guru Mekanika teknik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
      Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bentuk kuda-kuda, dan beban dalam suatu bangunan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.












DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................      1
Kata Penghantar........................................................................     2       
Daftar Isi.....................................................................................     3
BAB 1 Pendahuluan.........................................................................  ........    4
1.1  Latar Belakang................................................................. ........    4
1.2  Rumusan Masalah...........................................................  ........    4
1.3  Maksud dan Tujuan......................................................... ........    4
BAB 2 Isi........................................................................................    ........    4
            2.1 Pembebanan....................................................................  ........    4
            2.2 Bentuk kuda-kuda dengan bentang 4 m............................           8
2.3 Perhitungan dimensi kuda-kuda.......................................            ........    8
BAB 3 Penutup.............................................................................     ........    11
            3.1 Kesimpulan dan Saran..................................................... ........    11










BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang
        Sebagai tugas agar siswa mencari lebih dahulu materi-materi yang akan  dibahas agar siswa lebih tahu materi yang akan dibahas
1.2 Rumusan Masalah
                        1.2.1 Menghitung pembebanan dalam bangunan ?
                        1.2.2 Bagaimana bentuk kuda-kuda dengan bentang 4 m ?
                        1.2.3 Bagaimana cara menghitung dimensi kuda-kuda ?
            1.3 Maksud dan Tujuan
                        1.3.1 Agar sisiwa lebiih berani dalam menghadapi orang.
                        1.3.2 Latihan berbicara di depan umum dan berlatih berdiskusi
                        1.3.3 Dapat menerangkan kepada oreang lain tentang pembebanan.
                        1.3.4 Dapat mengetahui tentang menghitung dimensi kuda-kuda
BAB 2 Isi
2.1   Pembebanan
Pembebanan yang dimaksudkan pada bangunan perkantoran 3 lantai  ini adalah beban-beban yang akan dipikul oleh struktur bangunan. Pembebanan dilakukan berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI-1.3.53.1987 dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003).
2.1.1 Beban Mati (DL)
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap. Beban mati ini bergantung pada berat jenis material bangunan.
Beban mati pada struktur bangunan ini terdiri dari :
a. Berat sendiri beton                 = 2400 kg/m3
  Beban mati yang dipikul dapat dirincikan sebagai berikut :
1.    Pelat Lantai dan Pelat Atap
Beban mati yang diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat pada setiap lantai dan atap terdiri dari:
-            Berat sendiri pelat     = 0.12 x 2400                  = 288 kg/m2 
2. Balok
   Beban mati  yang diperhitungkan untuk dipikul oleh balok meliputi:
-          Berat sendiri pelat     =  288  kg/m2
-          Berat sendiri balok     = 2400 kg/m2
3. Kolom
   Beban mati  yang diperhitungkan untuk dipikul oleh kolom meliputi:
-          Berat sendiri pelat     = 288   kg/m2
-          Berat sendiri balok     = 2400 kg/m3
-          Berat sendiri kolom    = 2400 kg/m3
2.2 Beban Mati Super Imposed ( SDL )
Beban Mati Super Impose dapat didefinisikan sebagai beban mati tambahan . Beban mati super imposed pada struktur bangunan ini terdiri dari beban keramik, spesi, plafond, mekanikal dan elektrikal (ME), dan dinding bata.
Beban mati super imposed yang dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :
2.2.1 Pelat Lantai
   Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat lantai terdiri dari:
   -    Beban rangka + plafond      = 11+7                            = 18,00 kg/m2
   -    Pasir tebal 3 cm                 = 0.04x1800                    = 54,00 kg/m2
   -    Adukan semen 2 cm  = 0.02x2100           = 42,00 kg/m2
   -    Keramik 6 mm          = 0.6x24                = 14,40 kg/m2
   -    Beban M dan E                                                = 15,00 kg/m2
   Total qSDL pada pelat lantai                        = 143.40 kg/m2
                                                                   ≈ 150 kg/m2
2.2.2    Pelat Atap
   Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat atap terdiri dari:
   -    Beban rangka + plafond      = 11+7                  = 18,00 kg/m2
   -    Adukan semen 2.5 cm                             = 0.025x2100        = 52,50 kg/m2
   -    Beban M dan E                                                          = 15,00 kg/m2
   Total qSDL pada pelat atap                                             = 85,50 kg/m2
                                                                             ≈ 100 kg/m2
2.2.3    Balok
   Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh balok terdiri dari:
   -     qSDL pada pelat lantai untuk balok tiap lantai   =150 kg/m2
-          qSDLpada  pelat atap untuk balok atap               = 100 kg/m2
-          Dinding ½ bata                                               = 250,00 kg/m2
2.2.4    Kolom
   Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh kolom meliputi:
-          qSDL pada pelat lantai untuk kolom tiap lantai    = 150 kg/m2
-          qSDLpada  pelat atap untuk kolom paling atas    = 100 kg/m2
-          Dinding ½ bata                                               = 250,00 kg/m2



       2.2.5    Tangga
   Pembebanan yang diperhitungkan terhadap tangga  terdiri dari:
   -    Adukan semen 2.5 cm         = 0.025x2100        = 52,50 kg/m2
   -    Keramik 6 mm          = 0.6x24      = 14,40 kg/m2
   Total qSDL pada tangga                              = 66,90 kg/m2
      2.3 Beban Hidup ( LL )
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lanatai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan pada lanatai dan atap tersebut. Khusus pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan.
Beban hidup yang dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :
1. Pelat Lantai
Pembebanan yang diperhitungkan terhadap perencanaan pelat terdiri dari:
-    Beban hidup = 250 kg/m2
2.  Pelat Atap
Pembebanan yang diperhitungkan terhadap perencanaan pelat terdiri dari:
  -    Beban hidup atap                                    = 100 kg/m2            
              2.4    Beban Angin (W)
Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.
Beban angin yang dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :
- di pihak angin            = 0.9x25 kg/m2   = 22.5 kg/m2.
- di belakang angin        = 0.4x25kg/m2  =  10   kg/m2.
- sejajar dengan arah angin = 0,4 x 25 kg/m2 = 10 kg/m2
              3.5    Beban Gempa (E)
Beban gempa untuk bangunan irrergular dapat didefinisikan sebagai gaya-gaya di dalam struktur yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu. Pembebanan dilakukan berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003).
Beban gempa dihitung dengan mempertimbangkan parameter-parameter berikut ini:
-          Wilayah gempa                 = Zone 4 (Bandung)
-          Kondisi tanah                   = Sedang

2.2  Bentang 3-4 Meter

Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari kayu, atau beton bertulang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF1eCpl-L7Mljg05qLIv9CcGdFE4UOM2U2cqc6dnV8AcovUjcP-DqulsBEBgfZBswizZ0ob5wu7-nhC8ExmWsSXhWsSitzk9Wfl2Qemvn4Mf2E5HYVnKCx4E3wI_59G8QY3Mfh1sMkAHkh/s320/kuda+kuda+3+-+4+meter.JPG
Tahapan perenc kuda-kuda-02http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-4-638.jpg?13634970272.3 Perhitung dan imensi kuda-kuda
















http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-3-638.jpg?1363497027



http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-4-638.jpg?1363497027



http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-5-638.jpg?1363497027,http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-7-638.jpg?1363497027
 






























http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-8-638.jpg?1363497027


http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-13-638.jpg?1363497027,http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-15-638.jpg?1363497027
 

























http://image.slidesharecdn.com/tahapanperenckuda-kuda-02-130317000950-phpapp01/95/slide-16-638.jpg?1363497027






BAB 3 Penutup
            3.1 Kesimpulan dan Saran
        Ternyata bangunan-bangunan yang sudah dibuat sekarang ini memiliki gaya momen yang harus ditopang agar bangunan tidak roboh. Dan setiap alat dan bahan sudah memiliki standar ukurannya.

DAFTAR PUSTAKA
2.      Handbook Energy and Calculation with Directory of Products and Services, Pister D OSBORN. Butterworth & Co. (published), 1985, UK

0 komentar:

Posting Komentar