MAKALAH
MEKANIKA TEKNIK
Disusun
Oleh :
1.
Wahid
S A.
Kelas
: X TGB A
SMK N 2 WONOGIRI
TAHUN DIKLAT 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah mekanika teknik ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Sarjoko selaku Guru Mekanika teknik
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bentuk kuda-kuda, dan beban dalam suatu bangunan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bentuk kuda-kuda, dan beban dalam suatu bangunan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR
ISI
Halaman Judul.......................................................................... 1
Kata Penghantar........................................................................ 2
Daftar Isi..................................................................................... 3
BAB
1 Pendahuluan......................................................................... ........ 4
1.1 Latar
Belakang................................................................. ........ 4
1.2 Rumusan
Masalah........................................................... ........ 4
1.3 Maksud
dan Tujuan......................................................... ........ 4
BAB
2 Isi........................................................................................ ........ 4
2.1 Pembebanan.................................................................... ........ 4
2.2 Bentuk kuda-kuda dengan bentang
4 m............................ 8
2.3
Perhitungan dimensi kuda-kuda....................................... ........ 8
BAB
3 Penutup............................................................................. ........ 11
3.1 Kesimpulan dan Saran..................................................... ........ 11
BAB
1 Pendahuluan
1.1
Latar belakang
Sebagai tugas agar siswa mencari lebih
dahulu materi-materi yang akan dibahas
agar siswa lebih tahu materi yang akan dibahas
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Menghitung pembebanan dalam bangunan ?
1.2.2
Bagaimana bentuk kuda-kuda dengan bentang 4 m ?
1.2.3
Bagaimana cara menghitung dimensi kuda-kuda ?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Agar sisiwa lebiih
berani dalam menghadapi orang.
1.3.2 Latihan berbicara
di depan umum dan berlatih berdiskusi
1.3.3 Dapat menerangkan
kepada oreang lain tentang pembebanan.
1.3.4 Dapat mengetahui
tentang menghitung dimensi kuda-kuda
BAB
2 Isi
2.1
Pembebanan
Pembebanan yang dimaksudkan pada bangunan perkantoran 3
lantai ini adalah beban-beban yang akan dipikul oleh struktur bangunan.
Pembebanan dilakukan berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan
Gedung SKBI-1.3.53.1987 dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003).
2.1.1 Beban Mati (DL)
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat
tetap. Beban mati ini bergantung pada berat jenis material bangunan.
Beban mati pada struktur bangunan ini terdiri dari :
a. Berat sendiri beton
= 2400 kg/m3
Beban mati yang dipikul dapat dirincikan sebagai berikut :
1. Pelat Lantai dan Pelat Atap
Beban mati yang diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat pada setiap lantai
dan atap terdiri dari:
- Berat sendiri pelat = 0.12 x 2400
= 288 kg/m2
2. Balok
Beban mati yang
diperhitungkan untuk dipikul oleh balok meliputi:
-
Berat
sendiri pelat = 288 kg/m2
-
Berat sendiri
balok = 2400 kg/m2
3. Kolom
Beban mati yang
diperhitungkan untuk dipikul oleh kolom meliputi:
-
Berat
sendiri pelat = 288 kg/m2
-
Berat
sendiri balok = 2400 kg/m3
-
Berat
sendiri kolom = 2400 kg/m3
2.2 Beban
Mati Super Imposed ( SDL )
Beban Mati
Super Impose dapat didefinisikan sebagai beban mati tambahan . Beban mati super
imposed pada struktur bangunan ini terdiri dari beban keramik, spesi, plafond,
mekanikal dan elektrikal (ME), dan dinding bata.
Beban mati super imposed yang
dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :
2.2.1 Pelat Lantai
Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat lantai
terdiri dari:
- Beban rangka + plafond
=
11+7
= 18,00 kg/m2
- Pasir tebal 3
cm
= 0.04x1800
= 54,00 kg/m2
- Adukan semen 2 cm = 0.02x2100
= 42,00 kg/m2
- Keramik 6
mm =
0.6x24
= 14,40 kg/m2
- Beban M dan
E
= 15,00 kg/m2
Total qSDL pada pelat
lantai
= 143.40 kg/m2
≈ 150 kg/m2
2.2.2 Pelat Atap
Pembebanan yang
diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat atap terdiri dari:
- Beban rangka + plafond =
11+7
= 18,00 kg/m2
- Adukan semen 2.5
cm
=
0.025x2100 = 52,50 kg/m2
- Beban M dan
E
= 15,00 kg/m2
Total qSDL pada pelat
atap
= 85,50 kg/m2
≈ 100 kg/m2
2.2.3 Balok
Pembebanan yang diperhitungkan
untuk dipikul oleh balok terdiri dari:
- qSDL pada pelat lantai untuk balok tiap
lantai =150 kg/m2
- qSDLpada pelat atap untuk balok
atap
= 100 kg/m2
-
Dinding ½
bata
= 250,00 kg/m2
2.2.4 Kolom
Pembebanan yang
diperhitungkan untuk dipikul oleh kolom meliputi:
- qSDL pada pelat lantai untuk kolom tiap lantai = 150 kg/m2
- qSDLpada pelat atap untuk kolom paling atas = 100
kg/m2
-
Dinding ½
bata
= 250,00 kg/m2
2.2.5
Tangga
Pembebanan yang diperhitungkan terhadap tangga terdiri
dari:
- Adukan semen 2.5
cm = 0.025x2100
= 52,50 kg/m2
- Keramik 6
mm =
0.6x24 = 14,40 kg/m2
Total qSDL pada tangga
= 66,90 kg/m2
2.3
Beban Hidup ( LL )
Beban hidup
adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung,
dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lanatai yang berasal dari
barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa
hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan pada lanatai
dan atap tersebut. Khusus pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang
berasal dari air hujan.
Beban hidup yang dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :
1. Pelat Lantai
Pembebanan yang
diperhitungkan terhadap perencanaan pelat terdiri dari:
- Beban hidup = 250 kg/m2
2. Pelat Atap
Pembebanan yang diperhitungkan
terhadap perencanaan pelat terdiri dari:
- Beban hidup atap
= 100 kg/m2
2.4 Beban Angin (W)
Beban angin
adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan
oleh selisih dalam tekanan udara.
Beban angin yang dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :
- di pihak angin
= 0.9x25 kg/m2 = 22.5 kg/m2.
- di belakang angin = 0.4x25kg/m2
= 10 kg/m2.
- sejajar dengan arah angin = 0,4 x 25 kg/m2 = 10 kg/m2
3.5 Beban Gempa (E)
Beban gempa
untuk bangunan irrergular dapat didefinisikan sebagai gaya-gaya di dalam
struktur yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu. Pembebanan dilakukan
berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI
03-1726-2003).
Beban gempa dihitung dengan mempertimbangkan parameter-parameter berikut
ini:
-
Wilayah gempa
= Zone 4 (Bandung)
-
Kondisi
tanah
= Sedang
2.2 Bentang
3-4 Meter
Digunakan pada bangunan rumah
bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari kayu, atau beton bertulang.
2.3 Perhitung dan imensi kuda-kuda
BAB
3 Penutup
3.1 Kesimpulan dan Saran
Ternyata bangunan-bangunan yang sudah
dibuat sekarang ini memiliki gaya momen yang harus ditopang agar bangunan tidak
roboh. Dan setiap alat dan bahan sudah memiliki standar ukurannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bentuk konstruksi kuda kuda berdasar lebar bentang ~
HOME DESIGN and IDEAS http://www.hdesignideas.com/2011/01/bentuk-konstruksi-kuda-kuda-berdasar.html#ixzz2jr3QiwVY
2.
Handbook Energy and
Calculation with Directory of Products and Services, Pister D OSBORN.
Butterworth & Co. (published), 1985, UK
0 komentar:
Posting Komentar